Budidaya Kangkung

1. Pendahuluan

Kangkung beradaptasi terhadap kondisi iklim dan tanah yang cukup beragam, akan tetapi memerlukan kelembaban tanah yang relatif tinggi untuk pertumbuhan yang optimum. Tanah dengan kandungan bahan organik tinggi lebih disukai. Kangkung dapat memberikan hasil yang optimum pada kondisi dataran rendah Tropika dengan temperatur tinggi dan penyinaran yang pendek. Temperatur yang ideal berkisar 25 – 30 oC, sedangkan dibawah 10 oC tanaman akan rusak.

2. Kandungan Kangkung

Pada dasarnya, semua sayur sangat bagus untuk kesehatan manusia. Namun, tahukah apa saja khasiat dari sayur yang lezat ini? Dan apa saja khasiatnya untuk tubuh manusia? Untuk mengetahui lebih detail, berikut adalah manfaat dan khasiat sayur kangkung:

1.Kaya Vitamin A – Menjaga Kesehatan Mata

Salah satu vitamin yang banyak berada di kangkung adalah vitamin A. Vitamin ini sangat baik untuk kesehatan mata karena dapat melindungi kornea dari infeksi maupun bakteri.

Dengan rajin mengkonsumsi sayuran ini, maka cairan mata akan terus produksi agar mata tidak sampai kering. Oleh karena itu, mengkonsumsi sayur ini sangat baik untuk kesehatan mata manusia.

2. Mengandung Yodium dan Seng yang Tinggi

Jika ada yang menderita anemia, salah satu obat alternatif yang dapat menyembuhkannya adalah kangkung. Karena sayuran ini mengandung yodium dan seng yang cukup tinggi. Bahkan setiap 1 ons kangkung mengandung 2.2 mili gram yodium dan seng.

Jumlah ini dapat mencukupi kebutuhan yodium dan seng manusia. Sehingga, jika ada yang merasa pusing karena anemia, maka salah satu solusi termudahnya adalah dengan mengkonsumsi yodium dan seng.

3. Kaya Serat

Bagi yang mengalami kesulitan untuk buang air besar, maka cobalah mengkonsumsi sayuran dan buah yang tinggi serat. Salah satunya adalah sayuran kangkung yang kaya akan serat juga selain vitamin. Dengan mengkonsumsi sayuran ini secara rutin, maka badan akan lebih mudah untuk buang air besar.

3. Jenis kangkung

a. Kangkung darat

Kangkung darat (Ipomoea Reptans) berwarna hijau terang dengan ujung daun yang runcing. Warna bunga kangkung darat putih. Bagian yang di tanam adalah bijinya, dan cara memanen kangkong darat biasanya di cabut sehingga hanya bisa sekali panen. Harga jual kangkong darat relatif lebih mahal. Kangkung darat biasa di tanam di pekarangan, ladang atau sawah tanpa genangan air. Kebutuhan air diberikan dengan cara di siram.

b. Kangkung air

kangkung air (Ipomoea Aquatica) daunnya berwarna hijau agak gelap dengan ujung yang membulat atau lebih tumpul sehingga terlihat lebih lebar. Warna bunga kangkung air cenderung ungu. Cara menanamnya biasanya dengan cara stek, yaitu memotong bagian batang kankung kemudian menanamnya. Cara memanennya kangkung air dengan cara di potong, sehingga bisa di panen berkali-kali. Kangkung air biasa di tanam di daerah rawa atau sawah yang ada genangan air.

3. Persiapan Tanam

Kangkung memerlukan lahan yang diolah dengan baik, dengan lebar bedengan 90 cm dan jarak antar bedengan 150 cm. Karena kangkung toleran terhadap genangan, maka bedengan yang dibuat boleh tidak terlalu tinggi.

Tetapi bila lahan tidak mamadai bisa juga budidaya kangkung dilakukan menggunakan pot atau polybag. Berikut ini cara menyiapkan media tanam:

  1. Persiapkan wadah media tanam, anda bisa menggunakan baskom atau wadah pot bekas.
  2. Gunakan tanah yang subur dan gembur.
  3. Gunakan kompos atau pupuk kandang yang sudah kering.
  4. Tambahkan juga arang sekam
  5. campurkan ketiga jenis media ini hingga merata.
  6. Setelahnya anda bisa memasukkan media tanam kedalam wadah yang telah disiapkan tadi, jangam lupa lubangi bagian dasar wadah untuk sirkulasi udara dan air.
  7. Isikan hingga media penuh sampai ke peemhkaan wadah, jangan lupa padatkan media.
  8. Setelah itu siram media hingga benar-benar basah atau becek.

4. Penanaman

Cara penanaman kankung dapat dilakukan dengan dua cara:

  1. Bibit/Biji
  2. Menggunakan stek batang

Penanaman biji.

Penanaman biji dapat dilakukan bila jumlah benih cukup banyak. Benih ditanam pada bedengan dengan larikan sedalam 1-1.5 cm, jarak antar larikan 15 - 20 cm dan dalam larikan 5 cm. Tutup benih dengan kompos. Secara komersial, kerapatan tanaman 50 000 tanaman/ha, diperlukan 5 kg/ha benih. Untuk cara penanaman dengan menyebar benih, pengurangan benih tidak perlu dilakukan. Benih yang diperlukan 5 – 10 kg/ha.

Menggunakan stek batang.

Bila benih tidak cukup, maka stek batang dapat digunakan sebagai benih. Hal ini biasanya dilakukan pada kangkung berdaun lebar yang banyak ditanam di dataran rendah. Stek yang panjangnya 15-25 cm dengan 3-4 buku biasanya diambil pada panen pertama, kemudian direndam 1-3 hari dalam air untuk pembentukan akar sebelum dipindahkan ke lapangan. Stek ditanam 2-3 stek/lubang sedalam 5-10 cm dengan jarak antar guludan 20-30 cm, dan jarak dalam guludan 15-20 cm. Siram segera setelah tanam.

6. Pemupukan

Kangkung dapat hidup pada kesuburan tanah sedang. Kangkung sangat tanggap terhadap pemupukan nitrogen dan juga pemupukan organik. Kombinasi penggunaan pupuk organik dan anorganik dapat meningkatkan hasil dan memelihara kesuburan tanah. Dosis pupuk yang digunakan tergantung pada kesuburan tanah, jenis tanah, kecepatan ketersediaan pupuk, dan kandungan bahan organik. Rekomendasi pemupukan tergantung dari kondisi setempat. Pupuk kandang 10 ton/ha, pupuk anorganik 75 kg/ha urea, 100 kg/ha SP-36, dan 50 kg/ha KCl.

7. Pengairan

Kangkung membutuhkan banyak air karena berbatang basah. Pengairan sangat diperlukan setelah tanam, terutama bila tanaman layu pada siang hari. Pengairan dapat dilakukan dengan dileb diantara bedengan.

8. Penyiangan Gulma

Gulma menyaingi cahaya, air, dan cahaya yang dapat mengurangi hasil. Tanah harus diolah dengan baik karena benih kangkung lambat untuk tumbuh, maka pengendalian gulma perlu dilakukan dini pada penanaman benih secara langsung

9. Pengendalian Hama

Penyakit yang biasa menyerang kangkung adalah: karat putih (Albugo ipomoeae-panduratae), aphids dan thrips. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara bercocok tanam yang baik seperti rotasi tanaman, sanitasi, jarak tanam yang cukup, penyiraman di antara bedengan. Penggunaan pestisida sebaiknya dihindarkan, kecuali bila serangan begitu tinggi, sehingga penyemprotan pestisida perlu dilakukan mengikuti kaidah yang berlaku untuk keselamatan.

10. Pemanenan

Kangkung siap dipanen 30-45 hari setelah tanam, tergantung dari varietas dan tipe tanaman kangkung. Panen dapat dilakukan sekali sampai beberapa kali. Untuk panen yang berulang, tunas dipotong 15-20 cm dari permukaan tanah, biasanya seminggu sekali. Panen yang berulang menghambat pembungaan dan merangsang tumbuhnya tunas lateral yang berkembang menjadi tunas batang baru. Panen sebaiknya dilakukan pada waktu hari tidak terlalu panas untuk menghidarkan layu, pagi atau sore sekali. Hasil panen sebaiknya disimpan di tempat yang teduh dan sejuk.

https://dayaternak.com/cara-menanam-kangkung/

SOAL LATIHAN